Menurut saya :
Cinta itu BAHAGIA tapi MENYAKITKAN
Saat kita Mencintai, kita Bahagia
Saat kita Cemburu, kita Terluka
Cinta tak harus memiliki... (itu BOHONG)
Semua orang ingin memiliki bahkan merasa harus memiliki
Dengan melihat orang yang dicintai bahagia dengan orang lain, kita pun bahagia... (itu juga BOHONG)
Kita hanya pura-pura bahagia di saat hati kita sakit terluka
dan hal itu akan menjadikan kita menjadi MUNAFIK
Lebih bahagia di cintai daripada mencintai (menurut saya itu SALAH)
Saat dicintai kita hanya merasa bangga
Namun saat kita mencintai kita dapat merasakan arti cinta yang sesungguhnya :)
Jumat, 28 September 2012
Rabu, 26 September 2012
Puisi - Rindu
Gemerlap malam datang kembali menenggelamkan resah.
Hanya setitik terang sang rembulan yang membuat hati kian gelisah.
Rasa ini hadir dikala raga ingin segera menutup mata.
Malam, kau datang saat mentari menghilang.
Seperti rasa didalam hati,
yang datang dan merasuk dikala sang dia pergi meninggalkan raga ini.
Namun apa daya raga yang merasa.
Gejolak asmara yang kian terasa.
Merasuk hadir menyelimuti jiwa.
Dimana kah dia berada?
Akankah dia kembali ada?
Saat raga ingin memintanya.
Ini nyata di dalam raga merasa.
Kuat hadir seiring jarum kehidupan berdetak.
Seperti indahnya cinta diantara kita.
Rindu hadir didalam jiwa kuat menghentak.
Malam kian larut,
Tak bisa raga mengalahkan rasa.
Gelisah jika dia tak ada.
Rasa ini rasa rindu.
Menyatukan kita dalam sanubari cinta.
Aku Rindu....
Akan diri mu....
Hanya setitik terang sang rembulan yang membuat hati kian gelisah.
Rasa ini hadir dikala raga ingin segera menutup mata.
Malam, kau datang saat mentari menghilang.
Seperti rasa didalam hati,
yang datang dan merasuk dikala sang dia pergi meninggalkan raga ini.
Namun apa daya raga yang merasa.
Gejolak asmara yang kian terasa.
Merasuk hadir menyelimuti jiwa.
Dimana kah dia berada?
Akankah dia kembali ada?
Saat raga ingin memintanya.
Ini nyata di dalam raga merasa.
Kuat hadir seiring jarum kehidupan berdetak.
Seperti indahnya cinta diantara kita.
Rindu hadir didalam jiwa kuat menghentak.
Malam kian larut,
Tak bisa raga mengalahkan rasa.
Gelisah jika dia tak ada.
Rasa ini rasa rindu.
Menyatukan kita dalam sanubari cinta.
Aku Rindu....
Akan diri mu....
Manajeman Bisnis
Pengelolaan Organisasi Bisnis
Langkah awal dalam manajemen yang efektif adalah
menetapkan sasaran (goal) – tujuan (objective) yang diharapkan dan direncanakan
untuk dicapai suatu bisnis.
Sasaran adalah tujuan yang diharapkan dan direncanakan
untuk dicapai suatu bisnis. Strategi adalah program perusahaan untuk mencapai
sasaran dan tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.
Pernyataan Misi adalah pernyataan suatu organisasi
mengenai bagaimana organisasi itu akan mencapai maksudnya dalam lingkungan
bisnis itu dijalankan.
Maksud penetapan sasaran adalah
1. Memberikan arah dan panduan bagi para manager di semua
tingkatan.
2. Membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya.
3. Membantu menetapkan budaya korporasi.
4. Membantu manager menilai kinerjanya.
Macam-macam sasaran:
1. Sasaran jangka panjang, adalah sasaran yang ditetapkan
untuk periode waktu yang lama, umumnya lima tahun mendatang atau lebih.
2. Sasaran jangka menengah adalah sasaran yang ditetapkan
selama jangka waktu satu sampai lima tahun mendatang.
3. Sasaran jangka pendek adalah sasaran yang ditetapkan
untuk waktu yang dekat biasanya kurang dari satu tahun.
Perumusan strategi adalah penciptaan program yang luas
untuk menetapkan dan memenuhi suatu tujuan organisasi.
Tahapan yang dilakukan dalam merumuskan strategi adalah
1. Menetapkan sasaran stategis, merupakan sasaran jangka
panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi suatu perusahaan.
2. Menganalisa organisasi dan lingkungannya, yaitu
melakukan pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap ancaman dan kesempatan
(Analisa SWOT).
3. Menyesuaikan organisasi dengan lingkungannya
Tujuan analisa organisasi adalah untuk lebih mengerti
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan dan memanfaatkannya untuk mengatasi
ancaman dan memanfaatkan kesempatan. Menyesuaikan perusahaan dengan
lingkungannya merupakan dasar bagi keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan
bisnis.
Analisa lingkungan adalah proses pemindaian lingkungan
bisnis terhadap ancaman dan peluang. Analisa Organisasioal adalah proses
menganalisa kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.
Hierarki Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan
yaitu :strategis, taktis dan operasional. Tanggung jawab manajerial ditetapkan
pada masing-masing tingkatan. Tingkatan itu membentuk suatu hierarki karena
pengimplementasian rencana-rencana hanya dapat dijalankan bila ada alur logika
dari suatu tingkatan ke tingkatan berikutnya.
1. Rencana Strategis adalah Rencana yang mencerminkan
keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan dan tahap-tahap
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan strategis. Rencana-rencana tersebut
selalu ditetapkan oleh dewan direksi dan manajemen puncak.
2. Rencana Taktis adalah rencana jangka pendek yang
berhubungan dengan penerapkan aspek-aspek khusus dari suatu rencana strategis
perusahaan.
3. Rencana Operasional, adalah rencana yang menetapkan
target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan atau bulanan dan disusun
oleh manager tingkat menengah dan tingkatan yang lebih rendah.
Karena lingkungan bisnis terkadang sukar diprediksi dan
karena kejadian yang tidak diharapkan dapat menimbulkan masalah besar, maka
untuk mengatasi hal-hal tersebut diperlukan rencana alternatif yaitu rencana
kontigensi dan manajemen kritis.
Rencana Kontingensi adalah perencanaan terhadap perubahan
dimana rencana itu perusahaan mengidentifikasi dari awal aspek-aspek penting
bagi bisnis atau pasarnya yang mungkin berubah dan mengidentifikasikan
cara-cara yang akan digunakan perusahaan menanggapi perubahan yang terjadi.
Manajemen Krisis.
Krisis adalah keadaan darurat yang tidak diharapkan yang
memerlukan tanggapan secepatnya. Manajemen krisis adalah suatu metode
perusahaan dalam menghadapi keadaan darurat. Manajemen kristis dirancang untuk
membantu karyawan dalam mengatasi kondisi yang ekstrim atau tidak dapat
diramalkan, rencana kritis yang baik umumnya menguraikan siapa yang akan
bertanggung jawab dalam situasi yang berbeda-beda, bagaimana menanggapi krisis
tersebut, dsb.
Proses Manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan sumber daya finansial, manusia dan informasi suatu
organisasi untuk mencapai sasarannya.
Perencanaan adalah proses manajemen yang menetapkan apa
yang harus dilakukan suatu organisasi dan bagaimana sebaiknya melakukannya.
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua
fungsi manajemen. Perencanaan yang baik dapat memberikan keuntungan antara
lain:
1. dapat mengidentifikasi peluang masa depan.
2. mengantisipasi dan permasalahan di masa depan
3. mengembangkan rangkaian langkah strategik dan taktis
Perencanaan mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Tujuan (objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran kegiatan yang sedapat
mungkin dalam jangka waktu tertentu. Misalnya bila tujuan perusahaan adalah
kenaikan laba sebesar 30% dalam kurun waktu satu tahun mendatang, maka semua
kegiatan akan diarahkan ke sana.
b. Kebijakan (policy) adalah suatu pernyataan atau
pengertian yang digunakan untuk mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan
yang dijalani untuk mencapai tujuan.
c. Strategi merupakan program yang dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu bilamana perusahaan akan
melaksanakan misinya. Strategi akan menetapkan alokasi sumber daya yang
diperlukan. Kecepatan waktu pelaksanaan merupakan faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam menentukan strategi.
d. Prosedur
Prosedur merupakan serangkaian tindakan yang akan
dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan.
e. Aturan
Aturan merupakan bagian dari prosedur dan merupakan
tindakan yang spesifik. Beberapa aturan sejenis dapat dikelompokan menjadi
prosedur.
f. Program
Program merupakan kombinasi dari kebijakan, prosedur,
aturan dan pemberian tugas yang disertai anggaran atau budget.
Dalam pelaksanaannya, perencanaan dapat dibedakan menjadi
perencanaan strategis dan perencanaan taktis.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses untuk
menganalisa dan mengambil keputusan yang berkenaan dengan:
- Misi atau alasan keberadaan suatu organisasi
- Sasaran atau hasil yang harus dicapai oleh suatu
organisasi
- Strategi, upaya untuk mencapai sasaran yang diinginkan
- Alokasi sumber daya, mendistribusikan sumber daya pada
aktifitas yang tepat untuk mencapai sasaran.
Perencanaan taktis merupakan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan perencanaan strategis jangka pendek yang mencakup:
- Apa yang harus dilakukan
- Siapa yang melakukan
- Bagaimana melakukannya
Perencanaan taktis mencakup kegiatan antara lain:
- Membuat anggaran tahunan (divisi, departemen, proyek,
dll)
- Memilih metode atau prosedur spesifik guna
mengimplementasikan strategi perusahaan
- Menetapkan serangkaian tindakan tertentu yang
diperlukan guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja operasional perusahaan.
Pengorganisasian
Adalah proses manajemen yang menetapkan cara terbaik
dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu organisasi menjadi suatu
struktur yang logis.
Pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan :
- Membagi pekerjaan
- Mengelompokan pekerjaan
- Mendelegasikan wewenang
- Mengembangkan mekanisme koordinasi
Pengorganisasian yang baik memberikan beberapa keuntungan
antara lain:
- dapat terbina hubungan yang baik antar anggota
organisasi, maupun antar organisasi sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan
organisasi.
- Setiap anggota organisasi dapat mengetahui dengan jelas
tugas dan kewajiban serta tanggung jawabnya.
Pengarahan
Adalah proses manajemen dalam memandu dan memotivasi
karyawan-karyawan untuk memenuhi sasaran suatu organisasi.
Dalam hal ini manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat
berkomunikasi, memberikan petunjuk, berpikir kreatif, berinisiatif,
meningkatkan kualitas, serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Kegiatan
pengarahan ini menyangkut masalah pemberian motivasi kepada bawahan, masalah
kepemimpinan, serta masalah pengembangan komunikasi.
Motivasi
Adalah proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan
untuk dapat bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai secara efisien an efektif. Dalam memberikan motivasi, manajer
harus mempengaruhi sikap bawahan agar mereka bersedia menjalankan tugas-tugasnya
selaras dengan tujuan organisasi.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi motivasi adalah
- Kebutuhan pribadi
- Tujuan dan persepsi individu atau kelompok
- Cara untuk mewujudkan kebutuhan, tujuan dan persepsi
tersebut.
Ada dua jenis motivasi yang dapat ditanamkan ke bawahan
yaitu:
- Motivasi positif, yaitu proses mempengaruhi orang lain
dengan memberikan tambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya memberikan
promosi, tambahan penghasilan, menciptakan kondisi kerja yang nyaman, dsb.
- Motivasi negatif, yaitu proses mempengaruhi orang lain
dengan memberikan ancaman atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
dengan terpaksa. Misalnya memberikan ancaman dengan penurunan pangkat,
pemotongan gaji atau dipecat dari jabatannya.
HIRARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
Kebutuhan fisiologis dasar
Dalam perusahaan kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas diterjemahkan
sebagai berikut:
Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian,
perumahan dan fasilitas-fasilitas dasar lainnya yang berguna untuk kelangsungan
hidup pekerja
Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas
dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan/posisi, status kerja yang jelas,
keamanan alat yang dipergunakan.
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: interaksi dengan
rekan kerja, kebebasan melakukan aktivitas sosial, kesempatan yang diberikan
untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain
Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau
reward, mengakui hasil karya individu
Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan
untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu, kebebasan untuk
mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki.
Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari
pengirim kepada penerima sehingga informasinya dapat dipahami oleh penerima.
Dalam pelaksanaan kegiatan operasional suatu organisasi,
terdapat bermacam-macam komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi ke bawah (Downward Communication)
Yaitu komunikasi yang disampaikan oleh pimpinan kepada
bawahan. Misalnya: instruksi atau petunjuk, uraian kerja / job description,
keterangan umum, perintah, teguran atau pujian.
2. Komunikasi ke atas (Upward Communication)
Yaitu komunikasi yang disampaikan bawahan kepada atasan.
Misalnya laporan atau keluhan, pendapat, ataupun saran-saran.
3. Komunikasi Horisontal (Horisontal Communication)
Komunikasi ini disampaikan oleh dan untuk para anggota
organisasi. Bisa saja dalam bentuk pemeriksaan ulang bersama untuk memperoleh
persetujuan.
4. Lateral Comunication
Yaitu komunikasi yang terjadi antara personal dalam satu
jenjang manajemen tapi berasal dari departemen yang berbeda. Misalnya manajer
pemasaran melakukan komunikasi lateral dengan manajer produksi pada saat mereka
merumuskan cara-cara meningkatkan citra produk perusahaan dengan cara
memperbaiki mutu dan ciri-ciri produk.
5. Diagonal Communication
Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh personel-personel
yang memiliki jenjang manajemen yang berbeda serta berasal dari departemen yang
berbeda. Contoh manajer pemasaran dapat melakukan komunikasi dengan personel
HRD untuk meminta tambahan karyawan.
Pengawasan atau pengendalian
Adalah proses manajemen dalam memonitor kinerja suatu
organisasi untuk menjamin bahwa sasarannya dapat tercapai.
Pengawasan merupakan aktifitas untuk menemukan,
mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai
dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada setiap
tahap kegiatan perlu dilakukan pengawasan, agar bisa segera dilakukan koreksi
bila terjadi penyimpangan.
Langkah-langkah dalam proses pengawasan adalah
1. Menetapkan standar dan metode
Langkah ini untuk mengukur prestasi, misalnya berapa
target produksi dan penjualan yang ingin dipakai.
2. Mengukur prestasi kerja
Pelaksanaan ini merupakan proses yang berkesinambungan
serta berulang-ulang dan frekuensinya tergantung dari jenis aktifitasnya.
3. Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar
Merupakan tindak lanjut yaitu dengan membandingkan antara
langkah pertama dan kedua.
4. Mengambil tindakan koreksi
Tindakan koreksi diperlukan bila terjadi penyimpangan
dalam pelaksanaan, misalnya mengadakan beberapa perubahan terhadap aktifitas
organisasi atau standard kerja yang ada.
Tipe-tipe Manajer
Walaupun seluruh manajer melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, tetapi tidak seluruh manajer
mempunyai tanggung jawab yang sama untuk aktivitas itu. Jadi perlu
mengelompokkan manjer sesuai dengan tingkatan dan bidang tanggung jawab.
Tiga tingkatan dasar manajemen adalah manajer puncak,
manajer menengah dan manajer lini pertama.
Manajer puncak adalah Manajer yang bertanggung jawab
kepada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan kinerja dan
efektifitas suatu perusahaan. Mereka menetapkan kebijakan umum, merumuskan
strategi, menyetujui seluruh keputusan dan mewakili perusahaan dalam menghadapi
perusahaan lain dan badan-badan pemerintahan. Contoh: presiden, wakil presiden,
CEO, CFO, dll
Manajer Menengah adalah manajer yang bertanggung jawab
dalam mengimplementasikan strategi, kebijaksanaan dan keputusan yang dibuat
oleh manajer puncak. Contoh manajer pabrik, manajer operasional, manajer divisi,
dll.
Manajer Lini Pertama adalah manajer yang bertanggungjawab
dalam menyelia pekerjaan karyawan. Contoh manajer toko, manajer proyek, dll.
Bidang-bidang manajemen antara lain:
a. Manajer Sumber Daya Manusia
- Untuk menerima
dan melatih karyawan
- Untuk
mengevaluasi kinerja
- Menentukan
besarnya kompensasi.
b. Manajer Operasi bertanggungjawab pada produksi,
inventori dan pengawasan kualitas.
c. Manajer Pemasaran bertanggungjawab menyampaikan
produk-produk dari produsen ke konsumen antara lain pengembangan, penetapan
harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa.
d. Manajer Informasi yang bertugas merancang dan
menerapkan sistem untuk menggabungkan, mengorganisasi dan mendistribusikan
informasi.
e. Manajer Keuangan untuk merencanakan dan mengawasi
fungsi akuntasi dan sumber-sumber keuangannya.
Dasar Ketrampilan Manajemen
Manajer yang efektif harus mengembangkan ketrampilan
teknis, hubungan manusia, konseptual, pengambilan keputusan dan manajemen
waktu.
a. Ketrampilan Teknis adalah ketrampilan yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas khusus. Contoh; kemampuan akuntan untuk mengaudit
laporan perusahaan. Orang mengembangkan ketrampilan teknis melalui kombinasi
antara pendidikan dan pengalaman. Ketrampilan teknis banyak berguna bagi
manajer lini pertama.
b. Ketrampilan Hubungan Manusia.
Yaitu ketrampilan untuk memahami dan menyesuaikan orang
lain serta bekerja sama dengan orang lain. Ketrampilan hubungan manusia paling
penting bagi manajer menengah yang sering bertindak sebagai penghubung antara manajer
puncak, manajer lini pertama dan manajer bidang-bidang lain di organisasi. Para
manjer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
c. Ketrampilan Konseptual
adalah kemampuan seseorang untuk berpikir pada hal yang
abstrak, untuk mendiagnosa dan menganalisa situasi yang berbeda dan melihat
situasi di masa mendatang.
Ketrampilan konseptual membantu para manajer untuk
- mengetahui peluang dan ancaman pasar yang baru
- membantu menganalisa kemungkinan hasil dari keputusan
mereka
Para manajer puncak paling banyak bergantung pada
ketrampilan konseptual sedangkan manajer lini pertama paling sedikit
menggunakannya.
d. Ketrampilan Pembuatan Keputusan
adalah ketrampilan dalam menentukan masalah dan memilih
tindakan yang terbaik.
Langkah-langkah dasar dalam pengambilan keputusan:
1. Menetapkan masalah, mengumpulkan fakta-fakta dan
mengidentifikasi alternatif penyelesaian.
2. Mengevaluasi masing-masing alternatif dan menyeleksi
alternatif yang terbaik.
3. Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, meninjaunya
secara periodik dan mengevaluasi efektifitas pilihan tersebut.
e. Ketrampilan Pengelolaan waktu
adalah ketrampilan yang berkaitan dengan produktifitas
atas waktu yang dimiliki seseorang.
Untuk mengelola waktu secara efektif, para manajer harus
memperhatikan empat penyebab utama pemborosan waktu yaitu:
• Administrasi, beberapa manajer menggunakan terlalu
banyak waktu untuk memutuskan apa yang harus dilakukan terkait dengan surat
atau laporan.
• Telepon, diperlukan seketaris untuk menyaring telepon
masuk dan menentukan waktu tertentu untuk membalas telepon masuk yang penting.
• Rapat, untuk membantu produktifitas waktu, maka orang
yang memimpin rapat harus merincikan agenda yang jelas, mulai tepat waktu,
menjaga setiap orang terfokus pada agenda tersebut dan mengakhiri tepat waktu.
• E-mail
f. Manajemen Global
Sekarang ini
manajer dituntut untuk melengkapi diri dengan alat-alat, teknik dan ketrampilan
khusus yang diperlukan untuk bersaing di lingkungan global. Mereka perlu
membangun wawasan terhadap pasar asing, perbedaan budaya, serta motif dan
praktek persaingan dari luar negeri.
g. Ketrampilan Manajemen dan Teknologi
Teknologi mengubah
para manajer berinteraksi dalam membentuk struktur korporasi. Sistem jaringan
komputer, email, telekonferensi dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya akan
meniadakan waktu, jarak dan batasan korporasi (misalnya departemen dan divisi)
tidak dapat lagi menghalangi orang-orang untuk bekerja lebih dekat satu dengan
yang lainnya. Akibatnya birokrasi menjadi berkurang, sementara perencanaan,
pengambilan keputusan, dll dapat mengambil manfaat dari pembentukan grup dan
kelompok kerja.
- Kesimpulan
kemampuan dan keterampilan seorang enterpreneur maupun manajer dalam mengolah dan mengorganisasikan suatu perusahaan sangat menentukan nasib perusahaan tersebut.
manejer sangat bertanggung jawab atas kinerja bawahannya, apabila manajer bisa memotivasi bawahannya agar lebih semangat, kinerja bawahannya pasti akan lebih baik lagi dan perusahaan akan berpotensi untuk lebih berkembang.
Bisnis
• Pengertian dan Hakikat Bisnis
Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Setiap
hari kita terlibat dalam kegiatan bisnis seperti : berbelanja di pasar, membaca
Koran, menonton televise, menggunakan angkutan kota, mengendarai motor, membeli
makan di warung, membaca buku, ‘searching’ internet, memakai baju, menghubungi
teman dengan HP, dan sebagainya.
Berbagai produk kita gunakan sebagai penunjang kegiatan dan
pasti berhubungan dengan bisnis. Misalnya ketika menggunakan internet, kita
berhubungan dengan bisnis warung internet, komputer atau laptop dan notebook
(beragam merek Toshiba, AXIO, Apel, Dell, HP, dll), USB / eksternal harddisk,
provider internet (Telkom Speedy, Telkomsel, Indosat, Esia, Axis, XL, dll),
listrik dari PLN, FB, Twitter, Google, Bank Indonesia, ATM, dsb. Puluhan bahkan
ratusan bisnis terhubung hanya untuk satu aktifitas menggunakan internet.
Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan
manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis)
akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk
melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari
kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan
pengembangan usahanya.
Melihat asal katanya (bahasa Inggris) berarti Perusahaan,
Urusan atau Usaha. Hugges and Kapoor menyatakan : Business is the organized
effort of individuals to produce and sell for a profit, the goods and services
that satisfy society’s needs. The general term business refers to all such
efforts within a society or within an industry.
Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan
menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis di sebut entrepreneur.
Adakah bisnis yang tidak bermotif mencari keuntungan ? Kalau
diamati ada bisnis yang bermotif tidak mencari keuntungan seperti sekolah /
perguruan tinggi CIC, PDAM, PLN, Pembuatan SIM/KTP, Puskesmas.RSUD, kebersihan
kota, keamanan dan ketertiban lalu lintas. Walaupun ada pembayaran dari
konsumen lebih diarahkan untuk operasional bisnis tersebut bukan mencari
keuntungan bagi pemiliknya.
Hal di atas terkait definisi dari Brown and Petrello yang
menyatakan : Business is an institution which produces goods and services
demanded by people.
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan jenis
kegiatannya :
(1) Bisnis ekstraktif;
(2) Bisnis agraris;
(3) Bisnis industry;
(4) Bisnis jasa;
(1) Bisnis ekstraktif;
(2) Bisnis agraris;
(3) Bisnis industry;
(4) Bisnis jasa;
Dapat juga berkembang menjadi 9 macam kegiatan, yaitu :
usaha pertanian, produksi bahan mentah, pabrik / manufaktur, konstruksi, usaha
perdagangan besar dan kecil, transportasi dan komunikasi, usaha financial,
asuransi, dan real estate, usaha jasa, dan usaha yang dilakukan oleh
pemerintah.l
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam kegunaan
(1) kegunaan bentuk / form utility;
(2) kegunaan tempat / place utility;
(3) kegunaan waktu / time utility;
(4) kegunaan pemilikan / possession utility.
(1) kegunaan bentuk / form utility;
(2) kegunaan tempat / place utility;
(3) kegunaan waktu / time utility;
(4) kegunaan pemilikan / possession utility.
• Daya Tarik Bisnis
Indonesia sebagai Negara agraris dan maritime sangat
ketinggalan dalam hal motivasi bergerak di bidang bisnis. Mengapa ? secara psikologis
masyarakat di Indonesia merasa lebih berharga / bermartabat bila bekerja
sebagai pegawai (terutama PNS) walaupun bergaji kecil. Padahal pebisnis bisa
memiliki penghasilan lebih dibanding pegawai dan bahkan memiliki pegawai
(karena pebisnis mengembangkan usahanya dan membutuhkan bantuan oranglain).
Faktor kontinuitas bisnis adalah : (sumber Buchari Alma :
Pengantar Bisnis)
1. Likuiditas, yaitu kemampuan bisnis membayar utang-utang
pada saat jatuh tempo. Likuiditas juga berarti mampu menjaga kelancaran proses
produksi agar suplai hasil produksi lancer;
2. Solvabilitas, yaitu berusaha agar modal sendiri / asset
bisnis lebih besar dari utangnya;
3. Soliditas, yaitu kemampuan bisnis untuk memperoleh
kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan meliputi moral pengelola bisnis, tepat
dalam berjanji, dan dipercaya dalam bidang keuangan;
4. Rentabilitas, yaitu bisnis mampu memperoleh keuntungan
yang layak tidak merugi;
5. Crediet Waardigheid, yaitu bisnis dipercaya sehingga
layak memperoleh kredit / pinjaman.
• Perkembangan Bisnis
Sekarang adalah jaman globalisasi. Dunia semakin transparan
dan persaingan bisnis semakin hebat, baik perusahaan nasional maupun
multinasional. Media massa menyatakan ‘perang dagang’ antara Jepang dan Amerika
juga China dan Amerika. Begitu juga antara Jepang dan Korea di Indonesia dalam
memasarkan mobil dan elektronik. Belum lagi produk China membanjiri pasar
Indonesia. Sebelumnya tentu kita tahu berbagai produk masuk dan mengusai pasar
Indonesia, seperti restoran siap saji (AW, KFC, McD, Pizza Hut) atau makanan
dan minuman (Cocacola, Nestle, FrisianFlag), elektronik (Sharp, Toshiba, LG,
HP, Blackberry, Nokia, Samsung, Nexian).
Lalu, Indonesia dan masyarakatnya apakah hanya akan tinggal
diam ?
• Peluang-peluang dalam Bisnis
Jika anda seorang mahasiswa, kelak akan terjun ke dunia
bisnis maka mulailah menekuninya sejak sekarang. Mulailah belajar memikul
tanggung jawab, latihlah keterampilan dan keahlian anda. Galilah bermacam
pengalaman dari tingkat yang paling sederhana. Semua usaha tersebut akan
menjadikan anda memiliki pondasi yang kuat mencapai tingkat yang lebih tinggi /
professional.
Silahkan ukur diri sendiri dengan melingkari salah satu
angka sesuai kepribadian anda :
Yakin pada diri sendiri, optimis, kepemimpinan, fleksibilitas,
bisa mengelola uang, imajinasi, bisa merencana, sabar, tegas, semangat,
tanggungjawab, kerja keras, dorongan mencapai sesuatu, integritas, percaya
diri, relisme, organisasi, ketepatan, ketenangan, memperhitungkan resiko,
kesehatan fisik, komunikasi dengan orang lain, kebebasan, bisa bergaul, membuat
keputusan.
(5 = sangat kuat; 4 = kuat; 3 = sedang, 2 = lemah; 1 = lemah
sekali)
di susun oleh : Dewi Laily Purnamasari, Ir.MM (Lektor) Dosen
AP-CIC Cirebon
- Kesimpulan
Mejadi seorang enterpreneur atau pebisnis bisa menghasilkan atau membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Negara yang maju adalah negara yang 2 % rakyatnya adalah seorang enterpreneur. Pada tahun 2010 baru 0,18 % rakyat indonenesia yang menjadi enterpreneur.
Untuk itu seorang lulusan sarjana diharapkan bisa menjadi enterpreneur dibandingkan harus bekerja pada perusahaan orang lain (karyawan) atau menjadi PNS.
Jumat, 14 September 2012
Langganan:
Postingan (Atom)