Senin, 01 Agustus 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA
Analisis keuangan lintas negara menggunakan  banyak yurisdiksi.  Seorang analis, contohnya, bisa saja memiliki kesempatan untuk meneliti sebuah perusahaan di luar negara asalnya atau membandingkan perusahaan-perusahaan dari dua negara atau lebih. Tantangan-tantangan yang unik menanti mereka yang melakukan analisis.
Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik-praktik akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk menjalankan bisnis. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Indikator Likuiditas dan Risiko.

Rasio Lancar =     Aktiva lancar
                                          Utang lancar
Utang terhadap ekuitas =   Total Utang
                                                     Ekuitas pemilik

Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.

KERANGKA KERJA ANALISIS BISNIS
Palepu, Bernard, dan Healy memberikan sebuah  kerangka kerja  yang berguna untuk analisis bisnis dan valuasi dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka kerja tersebut terdiri dari empat tahap analisis, diantaranya:
1.         Analisis Strategi Usaha
2.         Analisis Akuntansi
3.         Analisis Keuangan
4.         Analisis Prospektif

ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitatif mengenai sebuah perusahaan dan para pesaingnya dalam iklim ekonomisnya. Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sebuah sudut padang menyeluruh. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit dilakukan khususnya di  beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
Rekomendasi untuk Melakukan Analisis
Batasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.

ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonomisnya. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaian berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang  paling mengetahui mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaia yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaanya. Fleksibilitas dalam laporan keuangan penting karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi perusahaanya. Fleksibilitas laporan keuangan penting dalam hal ini kerna para manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang menggambarkan keadaan operasi perusahaanya. Namun para manajer memiliki intensif untuk mengubah realitas operasional dengan menggunakan kebijaksanaan akuntansi mereka untuk mengubah laba yang dillporkan. Salah satu alasannya adalah bahwa penghasilan yang dilaporkan seringkali digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial mereka.
Healy dan koleganya menyarankan proses berikut untuk mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahan:
1.         Mengidentifikasi kebijakan akuntansi utama
2.         Menilai fleksibilitas akuntansi
3.         Mengevaluasi strategi akuntansi
4.         Mengevaluasi kualitas pengungkapan
5.         Mengidentifikasi potensi terjadinya masalah
6.         Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan akuntansi

Saran bagi Analis
Ketika melakukakan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak perusahaan di negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer mungkin tidak memiliki dorongan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan kredibel. Kebiajkana akuntansi di beberapa negara mungkin sama atau serupa dengan IAS, tetapi para manajer sering kali memiliki kebijaksanaan yang besar dalam bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.

ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya bisa dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio antara perusahaan dan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau periode keuangan lainnya, dan/atau perbandingan rasio terhadap beberapa tolok ukur yang absolut.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan menurut kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiayaan. Para analis bisa menggunakan analisis arus kas untuk menyampaikan beragam pertanyaan tentang kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dihadapi dalam menganalisis rasio dalam sebuah tatanan internasional. Pertama, apakah perbedaan prinsip-prinsip akuntansi antar negara menyebabkan keragaman yang signifikan dalam banyaknya laporan keuangan perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, bagaimana perbedaan budaya lokal dan ekonomi serta kondisi persaingan memngaruhi penafsiran ukuran akuntansi dan rasio keuangan, bahkan jika pengukuran akuntansi dari negara-negara yang berbeda diulangi untuk mencapai “komparabilitas akuntansi”?
Bukti ekstensif mengungkapkan perbedaan-perbedaan antar negara yang benar dalam profitabilitas, leverage komposisi kewajiban, dan rasio laporan keuangan lainnya dan jumlah yang merupakan hasuil dari factor-faktor akuntansi dan non akuntansi.
Sebuah penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah :
1.         Depresiasi dan amortisasi
2.         Biaya yang ditangguhkan
3.         Pajak tangguhan
4.         Pensiun
5.         Translasi mata uang asing
Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa lebih dari 2/3 emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material untuk kebanyakan perusahaan.
Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat rinci diperlukan dalam GAAP Amerika Serikat, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Pengukuran yang berhubungan dengan arus kas sangat berguna   dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan dengan pengukuran berdasarkan penghasilan.  Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyesuaikan penghasilan berdasarkan akrual.
Mekanisme Penanggulangan
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan uraian algoritme untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka mengemukakan kembali kinerja operasional perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika Serikat pada sebuah dasar laporan yang sama. Alih-alih mengubah data Amerika Serikat menjadi dasar laporan keuangan Jepang, atau data Jepang menjadi dasar laporan Amerika Serikat, mereka menyesuaikan data Jepang dan Amerika Serikat untuk mendapatkan prinsip akuntansi yang sama.
Algoritme uraian yang cukup sederhana bisa sangat efektif. Salah satu pendekatan adalah dengan berfokus pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling penting dimana tersedia informasi yang cukup untuk membuat penyesuaian yang tepat.

ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif menggunakan dua langkah : perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan perhitungan perkiraan, para analisis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya. Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah peruasahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalm banyak keputusan bisnis. Contohnya valuasi merupakan dasar dari rekomendasi investasi dan ekuitas analis. Dalam menganalisis penggabungan yang mungkin tercipta, perusahaan yang berpotansi untuk mengambil perusahaan lain akan memperkirakan nilai dari perusahaan yang akan diambil. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis bisnis yang berbeda, perbedaan pasar modal dan banyak faktor lainnya akan berpengaruh besar dalam perkiraan dan valuasi internasional.
Kelipatan valuasi seperti rasio-rasio harga terhadap pengasilan dan harga-harga terhadap pembukuan seringkali digunakan untuk memperkirakan nilai sebuah perusahaan. Keyakinan pada kelipatan valuasi beranggapan bahwa harga-harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa pemberian harga suatu perusahaan dengan operasional dan karakteristik keuangan yang sama bisa diterapkan pada perusahaan yang sedang dianalisis karena kesamaanya dengan perusahaan tersebut. Rasio harga terhadap penghasilan berbeda disetiap negara, perbedaan nasional dalam hal prinsip-prinsip akuntansi merupakan salah satu sumber potensial bagi keragaman rasio lintas negara.

MASALAH-MASALAH LAIN
Keempat tahapan analisi bisnis (strategi bisnis, akuntansi, keuangan dan analisi prospektif) bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1.         Akses informasi
2.         Ketetapatan waktu dari informasi tersebut
3.         Batasan bahasa dan penggunaan istilah
4.         Masalah-masalah mata uang asing
5.         Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan

Akses Informasi
Tersedianya akses-akses yang ada sangat mempengaruhi hal ini, terutama dalam sumber informasi yang tek terhingga seperi world widw web. Perusahaan di dunia saat ini sudah mempunyai situs-situs tersendiri yang memudahkan ketika akan mengakses informasi yang dibutuhkan.
Ketepatan Waktu Dari Informasi Tersebut
Ketepatan waktu penerbiran laporan keuangan, laporan tahunan, pengarsipan aturan dan semua yang berkaitan dengan akuntansi berbeda disetiap negara. Walaupun laporan kuartal merupakan praktik yang banyak dilakukan dibanyak negara namun tetap saja ada perbedaan. Kelambatan laporan keuangan juga bisa diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan dengan tanggal laporan auditnya. Variabilitas dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Beban ini sangat berat terutama pada perusahaan yang keadaan operasionalnya sering berubah. Valuasi yang berarti membutuhkan pembaruan yang konstan dari jumlah yang dilaporkan dengan menggunakan cara-cara konvensional dan di luar kebiasaan.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang diantaakan dalam mata uang asing menghadapkan para analis keuangan dengan dua jenis masalah. Pertama berhubungan dengan kenyamanan pembaca, yang kedua dengan isi informasi. Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menyatakan akun-akun keuangan mereka dalam mata uang di mana perusahaan mereka berjalan. Bagi para pembaca di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mata uang dolar, analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan membuat mereka kurang nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan menstranslasikan neraca mata uang asing ke mata uang domestik. Namun, dalam laporan mata uang asing, untuk sebagian besar, hanya merupakan masalah dalam bentuknya saja. Rasio keuangan yang mengubah pengukuran nominal (interval) menjadi hubungan persentase merupakan kebebasan mata uang.
Perbedaan Format Laporan
Format neraca dan laporan penghasilan berbeda disetiap negara. Contohnya adalah dalam hal penempatan lajur akun-akun yang ada dalam laporan keuangan. Perbedaan klasifikasi juga sering terjadi contohnya adalah akumulasi penyusutan yang berbeda antara Amerika dengan Jerman. Perbedaan ini walaupun menyulitkan tetapi tidak terlalu penting karena struktur yang mendasari laporan keuangan cukup sama di seluruh dunia.
Batasan Bahasa Dan Istilah
Perbedaan bahasa antar negara bisa menghadirkan batasan informasi bagi para pengguna laporan keuanganSebagian besar perusahan yang berlokasi di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris cenderung menerbitkan laporan keuangannya dalam bahasa mereka sendiri. Namun, bertambahnya jumlah  perusahaan-perusahaan yang cukup besar di negara-negara ekonomi berkembang memberikan versi bahasan Inggris dari laporan tahunan mereka.
Singkatnya banyak masalah substansial yang dihadapi oleh pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin masalah yang paling sulit merupakan translasi mata uang dan ketersediaan kredibiltas informasi keuangan. Masalah yang berhubungan dengan mata uang asing diprediksi akan terus bertambah, berbeda dengan translasi mata uang asing kredibilitas informasi keuangan berangsur-angsur akan menurun seirang banyaknya perusahaan, otoritas aturan, dan pasar bursa yang mengakui pentingnya akses penanam modal kepada informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya.

ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut. Pertumbuhan audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda selama abad 19 didorong oleh perundangan di Inggris kira-kira pada tahun 1845 (persyaratan bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh orang lain selain direktur. Dewan akuntansi pertamanya adalah Society of Accountant di Edinburgh.
Para penanam  modal dan pembaca laporan keuangan yang lain  mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa mengambil keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka memiliki informasi yang lebih baik.
Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi kedalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan harus mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi per nomor , per pengguna akan menghasilkan proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Pembagian tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi memiliki keuntungan komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pengguna dari luar perusahaan sedangkan auditor memiliki keuntungan komparatif dalam memastikan representasi keuangan direksi cukup terbebas dari penyimpangan. Pembuktian independen mereka memungkinkan para pembaca laporan diseluruh dunia membedakan praktik akuntansi yang diterima dan tidak diterima secara umum untuk menilai kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah dari orang lain.

Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti  atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.

Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.

Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.

Swedia
Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
1.         Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang
2.         Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
3.         Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
4.         Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama.

Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan yaitu tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya, profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit. Pelaksanaan standar-standar audit dan perubahan-perubahan audit terbukti sulit pada tingkat internasional. Standar yang dikembangkan secara profesional biasanya kurang memiliki kekuatan hukum, kemungkinan sanksi ekonomi dan yang lebih umum politik internasional dan pengakuan diplomatis. Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang tidak sah menggambarkan betuk pelaksanaaan pasar. Disebagian besar negara, para auditor bisa dianggap bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang besar. Kredibiltas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Para pembaca laporan keuangan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan. Selanjutnya adalah masalah mengenai kualifikasi dan lisensi auditor. Nilai seorang auditor terletak pada kemandiriannya dari perusahaan yang diauditnya.

Mekanisme Penanggulangan
Kita telah melihat bahwa laporan audit berbeda diseluruh dunia dalam isi informasinya. Kita juga telah melihat keragaman landasan yang memberikan kredibilitas fungsi pembuktian. Perbedaan tersebut mendukung panggilan untuk upaya harmonisasi internasional yang kuat dalam audit. Sebuah organisasi yang memiliki misi untuk harmonisasi standar audit global adalah IFAC. Dengan tidak adanya harmonisasi standar audit, para anlis harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas bisnis dimana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, mengharuskan analisis keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang laporan-laporan keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penanggulangan.
Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah entitas adlah sebuah syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun itu sja tidak cukup, efektivitas sistem kontrol internal sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor diluar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Banyak penjelasan yang berhubungan dengan peningkatan internal audit , salah satunya yaitu pertum uhan komite audit dari dewan korporasi direktur yang fenomenal. Komite ini berperan aktif dalam hal pengaturan perusahaan dan sering kali menggunakan fungsi audit internal sebagai alatnya. Sehingga hal ini makin mempermudah para auditor internal.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum perna ada sebelumnya. Masalah keamanan yang melekat pada sistem informasi terkomputerisasi yang sekarang ini membuat audit internal efektif menjadi sebuah aktivitas yang wajib. Faktor-aktor lain yang membantu menjelaskan pertumbuhan dan pengakuan serta pentingnya audit internal :
1.         Akuntabilitas direksi yang semakin meningkat.
2.         Meningkatnya kompleksitas organisasi (perusahaan multi nasional).
3.         Banyaknya penggabungan,akuisisi dan restrukturisasi perusahaan.
4.         Meningkatnya penggunaan pembayaran elektronik dan transfer lain untuk tujuan terlarang (pencucian uang).
5.         Kepercayaan semakin meningkat pada audit internal oleh auditor luar.
6.         Meningkatnya persyaratan regulasi kinerja audit internal yang sejajar dengan SOX.

Organisasi Profesional
Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan oleh Institute of internal Auditor (IIA) bermarkas di Amerika dan memiliki keanggotaan internasional. IIA bertanggung jawab untuk :
1.         Memberikan pada tingkat internasional aktivitas perkembangan profesional yang komprehensif, standar-standar untuk praktik audit internal dan sertifikasi.
2.         Mengadakan pertemuan diseluruh dunia untuk mendidik anggotanya dan orang lain mengenai praktik audit internal.
3.         Mengumpulkan auditor internal dan memberikan pendidikan dibidang audit internal.

Mengembangkan Peran Audit Internal
Dalam sebuah lingkungan persaingan global, para manajer saat ini melihat pada auditor intenral dengan kahlian yang melebihi fungsi kontrol tradisonal. Firma akuntansi publik internasional yang besar dari Pricewaterhouse Coopers memberikan perintah bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam dunia pasca-Enron antara lain :
1.        Meningkatkan dialog dengan direksi atas dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang bertambah dengan jelas.
2.         Meluruskan untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama
3.         Berpikir dan bertindak secara strategis
4.         Memperluas cakupan audit untuk mencakup “ tone set at top” perilaku direksi eksekutif untuk melindungi perusahaan
5.         Menilai dan memperkuat keahlian untuk menagudit bisnis kompleks
6.         Mengangkat teknologi dalam area beresiko tinggi
7.         Berfokus pada kemampuan manajemen resiko perusahaan
8.         Membuat proses audit menjadi dinamis
9.         Memperkuat proses jaminan kualitas
10.       Mengukur kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang saham.
Pemikiran disini adalah jika fungsi audit internal  hanya dianggap sebagai sebuah fungsi kebijakan semata, dukungan direksi akan terus sebatas “hangat-hangat kuku” seperti yang ditnujukkan oelh pertanyaan mereka tentang biaya audit internal yang terus ada. Hal ini akan tidak baik bagi perusahaan dan konstiuante. Berbeda,  jika auditor dipandang sebagai anggota tim manajemen yang berkontribusi dan memberikan nasihat manajerial yang membantu.

ATAU SINGKATNYA

Analisis Laporan Keuangan Internasional

  Akuntansi keuangan merefleksikan lingkungan yang dilayaninya
  Kerangka untuk Analisis Laporan Keuangan:
·         Variabel Lingkungan
·         Nilai Budaya
·         Nilai Akuntansi



Budaya, Nilai Akuntansi & Sistem Akuntansi

Model Akuntansi & Nilai Akuntansi

Analisis Informasi Keuangan

  Ketepatan waktu, bahasa, istilah & format
  Tabel rata2 penundaan tanggal akhir tahun & tanggal laporan auditor:



Analisis Rasio
 
Indikator Pengembalian:

·         Pendapatan per lembar saham =       Pertumbuhan laba bersih saham biasa
                                                                               Total saham dari saham biasa yang beredar

·         Pengembalian atas aktiva =     Laba bersih
                                                                         Total Aktiva

·         Pengembalian atas ekuitas =   Laba bersih
                                                                         Ekuitas pemilik
           
  Indikator Likuiditas dan Risiko:

·         Rasio Lancar =     Aktiva lancar
                                                      Utang lancar

·         Utang terhadap ekuitas =   Total Utang
                                                                  Ekuitas pemilik


SUMBER :
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat
Lana Sunarto


Kamis, 02 Juni 2016

HARMONISASI AKUNTANSI

 Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi dengan standardisasi memiliki perbedaan yaitu standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.      Standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan - perusahaan publik terkait dengan penawaran surat  berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3.      Standar audit.

Keuntungan Harminisasi Internasional
Menurut pendukung Konvergensi Internasional, banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya konvergensi. Surat kabar terkini mengusulkan adanya “Global GAAP”, dimana memiiiki keuntungan antara lain:
1.      Standar laporan keuangan yang berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh negara, dimana membantu dalam meningkakan efisiensi alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
2.      Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan resiko keuangan dapat dikurangi, sehingga transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3.       Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4.      Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5.      Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Kritik Atas Standar Internasional
Standar Akuntani Internasional juga menuai kritik, diantaranya:
1.      Para kritikus ragu jika Standar Internasional cukup fleksibel dalam mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi di seiap negara.
2.      Anggapan bahwa ketika institusi keuangan Internasional dan Pasar Internasional bersikeras menggunakan Standar Internasional, dan hanya firma-firma akuntansi internasional yang luas yang mampu memenuhi tuntutannya.
3.      Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan “Standar Overload”
4.      Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dalam akuntabilitas public.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas, yakni:
1.      Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC). Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
2.      Pengakuan Bersama
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestik. Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi laporan keuangan lintas negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi, dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap berdasarkan prinsip yang berbeda.


Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari perjanjian internasioal atau politis, kepatuhan secara sukarela, dan keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional. Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus jadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan). Beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi Internasional, antara lain:
1.       1959 Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama dan mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi Internasional dimulai.
2.       1961 Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesinal yang didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
3.       1966 Kelompok Studi Internasional Akuntan, didirikan oleh Institute Profesional di Kanada, ,Inggris, dan Amerika Serikat.

Organisasi Besar Internasional yang  Mendukung Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi yang menentukan standar akuntansi Internasional dan memajukan penyelarasan akuntans Internasional, diantaranya:
1.      International Accounting Standards Board (IASB)
2.      Commision of The European Union (EU)
3.      International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
4.      International Federation of Accountants (IFAC)
5.      United Nations Intergovernmental Working Group Of Experts On Standards Of Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.      Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)

International Accounting Standards Board (IASB)
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC. Merupakan badan pembuat standar sector swasata yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh oganisasi akuntansi professional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Tujuan dari IASB diantaranya:
1.      Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit untuk dilaksanakan, yang menurut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuanngan dan kondisi keuangan lainnya.
2.      Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
3.      Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil, menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor 1 dan 2.
4.      Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Sandar Pelaporan Keuangan Internasional

Komisi Uni Eropa (EU)
Tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
1.      Perolehan modal dalam tingkat EU
2.      Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
3.      Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.

International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
IOSCO Atau Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Tujuan dari IOSCO diantaranya:
1.      Bekerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
2.      Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestik.
3.      Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
4.      Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.

International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara yang mewakili leih dari 2,5 juta akuntan. IFAC didirikan pada tahun 1977. Misinya adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Dengan cita-cita yakni memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. Dan untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi pada ekonomi pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. Dengan keanggotaan yang terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.

Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan keuangan konsolidasi.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib)

Apakah Upaya Harmonisasi EU telah Berhasil?
Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh Negara anggota EU ke tahap penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini mengharmonisasikan penyajian akan rugi dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan menambah informasi tambahan minimum dalam catatan, secara khusus pengungkapan pengaruh aturan pajak atas hasil yang dilaporkan.

Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.

Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon (tanggapan) alami terhadap tuntutan ekonomi.

Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia beralih ke standar tersebut, termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar akuntansi international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar negara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. IASC ( International Accounting Standard Commite) sebagi lembaga yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikan untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair‘.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
1.      Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2.      Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3.      Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Harmonisasi Akuntansi Meksiko
Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa. Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994. Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui utang dibanding dengan ekuitas. Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal tersebut. Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara. Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee). Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah:
1.      IASB (International Accounting Standard Board)
2.      IFRIC (International Financial Reporting Committee)
3.      SAC (Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut. Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional. Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang bersangkutan. Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis. Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Seluruh perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menunjuk setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi kriteria ukuran tertentu harus menyampaikan laporan audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
Pelaporan Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
1.      Neraca
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
4.      Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
5.      Laporan perubahan posisi keuangan\ Catatan. Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor) dan mencakup berikut ini :
a.       Kebijakan akuntansi perusahaan.
b.      Kontinjensi dalam jumlah material.
c.       Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
d.      Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
e.       Pembatasan terhadap deviden.
f.       Jaminan.
g.      Program pensiun karyawan.
h.      Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa.
i.        Pajak Penghasilan.

Harmonisasi IFRS di Indonesia
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar inetrnasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. 
Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.





SUMBER

Choi. Frederick D.S. International Accounting : Akuntansi Internasional Buku 2 – Edisi 5. Jakarta;Salemba Empat. 2005