Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk
menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas
(daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya
untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh
modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha untuk melakukan
diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin
meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi,
pengungkapan, dan audit.
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi dengan standardisasi memiliki perbedaan yaitu standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi dengan standardisasi memiliki perbedaan yaitu standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan.
2. Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan - perusahaan publik terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit.
Keuntungan Harminisasi Internasional
Menurut pendukung Konvergensi
Internasional, banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya konvergensi. Surat
kabar terkini mengusulkan adanya “Global GAAP”, dimana memiiiki keuntungan
antara lain:
1. Standar laporan keuangan yang
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh negara, dimana
membantu dalam meningkakan efisiensi alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
2. Para investor dapat mengambil
keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam
dan resiko keuangan dapat dikurangi, sehingga transparansi dan persaingan di
pasar global akan lebih terjaga.
3. Perusahaan-perusahaan dapat
meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi
area usaha.
4. Pengetahuan dan keahlian akuntansi
dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5. Ide-ide terbaik yang muncul dari
aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar
global dengan kualitas terbaik.
Kritik Atas Standar Internasional
Standar Akuntani Internasional juga menuai kritik,
diantaranya:
1. Para kritikus ragu jika Standar
Internasional cukup fleksibel dalam mengatasi perbedaan-perbedaan latar
belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi di seiap negara.
2. Anggapan bahwa ketika institusi
keuangan Internasional dan Pasar Internasional bersikeras menggunakan Standar
Internasional, dan hanya firma-firma akuntansi internasional yang luas yang
mampu memenuhi tuntutannya.
3. Muncul ketakutan bahwa penggunaan
standar internasional akan menciptakan “Standar Overload”
4. Kritikus bersikeras bahwa standar
internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah,
terutama perusahaan yang tidak terdaftar dalam akuntabilitas public.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai
solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi
laporan keuangan lintas batas, yakni:
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan
asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Sebagai contoh,
Komisi Pasar Modal AS (SEC). Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan
dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang
berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan dan bukan
gambaran perusahaan yang utuh.
2. Pengakuan Bersama
Pengakuan bersama terjadi apabila
pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Resiprositas tidak meningkatkan
perbandingan laporan keuangan lintas negara dan dapat menimbulkan “lahan
bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-perusahaan asing
menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang
diterapkan terhadap perusahaan domestik. Sebagai contoh, Bursa Efek London
menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi
menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi
laporan keuangan lintas negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi,
dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap
berdasarkan prinsip yang berbeda.
Beberapa
Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan
sebagai hasil dari perjanjian internasioal atau politis, kepatuhan secara sukarela,
dan keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional. Usaha-usaha
standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan
secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada
orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar
internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi
ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus jadi rujukan
pertama (mempunyai keunggulan). Beberapa peristiwa penting dalam sejarah
penyusunan standar akuntansi Internasional, antara lain:
1.
1959
Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama dan mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi Internasional
dimulai.
2.
1961
Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesinal yang didirikan di Eropa
untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah
yang menyangkut akuntansi.
3.
1966
Kelompok Studi Internasional Akuntan, didirikan oleh Institute Profesional di
Kanada, ,Inggris, dan Amerika Serikat.
Organisasi Besar Internasional yang Mendukung Harmonisasi
Akuntansi
Enam
organisasi yang menentukan standar akuntansi Internasional dan memajukan
penyelarasan akuntans Internasional, diantaranya:
1. International Accounting Standards
Board (IASB)
2. Commision of The European Union (EU)
3. International Organization of
Securities Commissions (IOSCO)
4. International Federation of
Accountants (IFAC)
5. United Nations Intergovernmental
Working Group Of Experts On Standards Of Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
–UNCTAD)
6. Organization for Economic
Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working
Group)
International Accounting Standards Board (IASB)
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC. Merupakan badan pembuat standar
sector swasata yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh oganisasi
akuntansi professional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun
2001. Tujuan dari IASB diantaranya:
1. Mengembangkan untuk kepentingan
publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti
dan tidak sulit untuk dilaksanakan, yang menurut informasi berkualitas tinggi,
transparansi dan sebanding mengenai laporan keuanngan dan kondisi keuangan
lainnya.
2. Memajukan penggunaan dan penerapan
yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
3. Memperhatikan kebutuhan khusus
perusahaan kecil, menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor
1 dan 2.
4. Meningkatkan kualitas konvergensi
standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi Internasional dan
Sandar Pelaporan Keuangan Internasional
Komisi
Uni Eropa (EU)
Tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan
mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
1. Perolehan modal dalam tingkat EU
2. Membuat kerangka dasar hukum umum
untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
3. Mencapai satu set standar akuntansi
tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
IOSCO Atau Organisasi Internasional
Komisi Pasar Modal beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada
di lebih dari 100 negara. Tujuan dari IOSCO diantaranya:
1. Bekerja sama untuk memajukan
peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan
baik.
2. Bertukar informasi tentang
pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestik.
3. Menyatukan usaha setiap negara untuk
membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di
setiap negara.
4. Saling membantu memajukan integritas
pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala
pelanggaran.
International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat
dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara yang mewakili leih
dari 2,5 juta akuntan. IFAC didirikan pada tahun 1977. Misinya adalah
memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap
perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan
kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas
konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik
dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam
International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, merupakan satu-satunya kelompok
kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat
perusahaan. Dengan cita-cita yakni memajukan
transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan
hukum. Dan untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan
organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi pada
ekonomi pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki
jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. Dengan keanggotaan
yang terdiri dari negara-negara industri maju yang lebih besar, OECD sering
menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau
Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan
anggota-anggotanya.
Direktif Keempat, Ketujuh dan
Kedelapan
Direktif EU Keempat, yang
dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set aturan akuntansi yang paling
luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan
pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan keuangan konsolidasi.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada
tahun 1984, membahas berbagai aspek kualifikasi profesional yang berwenang
untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib)
Apakah Upaya Harmonisasi EU telah
Berhasil?
Direktif Keempat dan Ketujuh
memiliki pengaruh yang dramatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh EU,
yaitu membawa akuntansi di seluruh Negara anggota EU ke tahap penyeragaman yang
baik dan relatif memadai. Direktif ini mengharmonisasikan penyajian akan rugi
dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan menambah informasi tambahan
minimum dalam catatan, secara khusus pengungkapan pengaruh aturan pajak atas
hasil yang dilaporkan.
Pendekatan Baru EU dan Integrasi
Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu
untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas
bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika
Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka
dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap
proses penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien
dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam
skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi
strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini
adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar
teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran
kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi
terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi
ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon (tanggapan) alami terhadap
tuntutan ekonomi.
Konvergensi
IFRS
Dunia akuntansi saat
ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar
Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia beralih ke
standar tersebut, termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar
akuntansi international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang
terjadi saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar
negara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini
mengakibatkan pula timbulnya kebutuhan harmonisasi akan suatu standar akuntansi
yang berlaku secara luas di seluruh dunia. IASC ( International Accounting
Standard Commite) sebagi lembaga yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan
standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikan untuk
bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan
dan harmonisasi standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan
keuangan.
International
Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International Financial
Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang
memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan
disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,
penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat
tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut
serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional
yang berlaku sama di semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis.
Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di
Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan
dengan basis ‘true and fair‘.
Tujuan IFRS adalah
memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang:
1. Transparan
bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2. Menyediakan
titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Harmonisasi Akuntansi Meksiko
Meksiko
memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan
pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta
mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa.
Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri
yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an
membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan
fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling penting untuk
Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free
Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat
tahun 1994. Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal
PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan
lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui utang dibanding dengan ekuitas.
Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan
meksiko tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan.
Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga
umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen
terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB
atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar
Meksiko yang membahasnya.
Standar
akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai
persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal
tersebut. Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan
adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara.
Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan
pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya
IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC
(Standing Intepretation Committee). Perkembangan selanjutnya adalah IASC
membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan
standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam
pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya
beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC
Foundation adalah:
1.
IASB (International
Accounting Standard Board)
2.
IFRIC (International
Financial Reporting Committee)
3. SAC (Standard Advissory Committee).
IASB
berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang
dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah
merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya.
Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS
(Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang
menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar
tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai
dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat
oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS,
kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah
yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar
yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat
diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana
pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara
tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional. Harmonisasi fleksibel dan
terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh
negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan
dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama perbedaan
tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang
bersangkutan. Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar
internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu
standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat
dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya
terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut
dengan standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan
tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi
perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara
internasional
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi
ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan
penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan
keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko
menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi
dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah institut
tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur
dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi
dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis. Meskipun sistem
hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko
menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan
Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah
secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur
Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan
besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Komisi Pasar
Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang sahamnya
tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip
akuntansi yang diterima secara umum. Seluruh perusahaan yang didirikan menurut
hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menunjuk setidaknya seorang auditor
wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham. Perusahaan
atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi kriteria ukuran tertentu harus
menyampaikan laporan audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada Departemen
Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan
Keuangan yang diaudit, skedul tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada
kesalahan yang terlihat
Pelaporan Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun
kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Laporan keuangan harus
disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam
laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi
keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga
konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana
yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
4.
Laporan perubahan
Equitas Pemegang Saham
5.
Laporan perubahan
posisi keuangan\ Catatan. Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan
(yang dibahas oleh laporan auditor) dan mencakup berikut ini :
a.
Kebijakan akuntansi
perusahaan.
b.
Kontinjensi dalam
jumlah material.
c.
Komitmen pembelian
aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
d.
Detail utang jangka
panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
e.
Pembatasan terhadap
deviden.
f.
Jaminan.
g.
Program pensiun
karyawan.
h.
Transaksi dengan pihak
berhubungan istimewa.
i.
Pajak Penghasilan.
Harmonisasi IFRS di Indonesia
Standar
akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US
GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada
beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang
dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian
(harmonisasi). Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi
internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara,
atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional,
dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat
diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan
baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi
ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara,
perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat
mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk
merubah prinsip akuntansi.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international
untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau
sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar international itu bukan
perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal.
Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya
akan dilakukan full adoption atas standar inetrnasional tersebut. Adopsi
standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal
ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi
bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli
saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan
standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan.
Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
SUMBER
Choi.
Frederick D.S. International Accounting : Akuntansi Internasional Buku 2 –
Edisi 5. Jakarta;Salemba Empat. 2005
hidup saya layak untuk dijalani dengan nyaman bagi saya dan keluarga saya sekarang dan benar-benar belum pernah melihat kebaikan yang ditunjukkan kepada saya sebanyak ini dalam hidup saya karena saya telah melalui masalah seserius anak saya menemukan kecelakaan mengerikan dua minggu terakhir, dan dokter menyatakan bahwa dia perlu menjalani operasi yang rumit agar dia dapat berjalan lagi dan saya tidak dapat membayar tagihan, kemudian operasi Anda pergi ke bank untuk meminjam dan menolak saya dengan mengatakan bahwa saya tidak memiliki nilai kredit, dari sana saya lari ke ayah saya dan dia tidak dapat membantu, kemudian ketika saya menelusuri jawaban yahoo dan saya menemukan pemberi pinjaman pinjaman mr, pedro, menawarkan pinjaman dengan tingkat bunga yang terjangkau saya tidak punya pilihan selain mencobanya dan mengejutkan itu semua seperti mimpi, saya mendapat pinjaman sebesar $ 110,000.00 untuk membayar operasi anak saya kemudian mendapatkan bisnis yang nyaman untuk membantu saya berjalan juga. saya bersyukur hari ini baik dan Anda dapat berjalan dan bekerja dan beban lebih lama pada saya lebih banyak dan kami dapat memberi makan dengan baik dan keluarga saya bahagia hari ini dan saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan berduka dengan keras di dunia keajaiban tuhan kepada saya melalui pemberi pinjaman yang takut akan tuhan ini mr pedro dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi pria yang takut akan tuhan ini di ...... pedroloanss@gmail.com terima kasih
BalasHapus