Senin, 22 Oktober 2012

Cerpen - Meninggalkan Sholat

            Di sebuah desa, tinggallah sebuah keluarga yang kaya raya. Namun di keluarga tersebut sang Ayah sebagai kepala keluarga tidak mampu menjadi imam yang baik bagi keluarganya.
          Pada saat waktunya sholat Shubuh sang istri membangunkan suaminya.
Mamah : “Pah, bangun sudah adzan subuh, kita sholat dulu yuuk!!”
Papah    : “Masih ngantuk mahh!”
Mamah : “Sholat dulu pah sebentar, nanti di lanjutin lagi tidurnya”
Papah    : “Papah masih ngantuk mah, hari ini kan papah libur jadi ga usah bangunin papah pagi-pagi!! Saya mau istirahat.! Kalau mau sholat, sholat ajah sendiri ga usah ganggu papah” (dengan nada kesal)
Mamah : (terdiam sambil mengelus dada) “Astagfirullah!”
          Mamah pun keluar kamar dan membangunkan anaknya untuk sholat.
Mamah : “Nak, bangun.. sholat subuh dulu yah! Mamah sholat duluan, nanti kalian nyusul yah!”
Alin         : “Iya mah, duluan aja, nanti kita nyusul!”

###   ###   ###   ###

Alin        : “Mah, papah kemana?”
Dewi      : “Iya mah...? kok ga sholat?”
Mamah : “Papah masih tidur, mungkin papah kecapean, biar nanti papah nyusul!”
Dewi      : “ Tapi kan lebih enak sholat berjamaah mah?”
Mamah : “Ya sayang, tapi kita juga harus mengerti keadaan papah yah, kasihan papah perlu istirahat! Udah kamu sholat dulu!”
Dewi      : “Iya mah”
          Saat sholat, Alin pun berdoa.
Alin        : “Ya Allah berikan umur panjang untuk keluarga hamba, berikan petunjuk agar papah mau berubah dan beribadah kepadamu ya Allah.... Bukakan lah pintu hati papah agar ia tidak memilih kesibukan bekerja daripada beribadah kepadamu.... Ya allah kabulkanlah doaku”
          Hari demi hari berlangsung seperti itu dan bertahun-tahun telah berlalu, tetapi papahnya selalu tidak mau bila di ajak sholat, papahnya telah gelap mata dan telah lupa kepada penciptanya.

### ### ### ###

          Saat papah pulang dari kantor.
Mamah : “Papah tumben pulang cepet?”
Papah    : “Iya nih mah, kerjaan sudah beres semua!”
Mamah : “Ohh, Pah udah adzan nih, sholat maghrib berjamaah dulu yuuk?”
Papah    : “Maaf mah, papah cape nanti Aja!”
Mamah : “Tapi anak-anak tuh pengen banget di keluarga kita sholat berjamaah!!”
Papah    : “Sholat saja di masjid!”
Alin        : “Pah sholat yuk bareng-bareng sama kita?”
Dewi      : “Iyah pah, kita pengen banget deh sholat berjamaah sama papah”
Mamah : “Tuh kan pah, anaknya udah ngajak tuh, ayoo doonk”
Papah    : “Males ahh, ngapain sih sholat ga ada untungnya, buang waktu aja. Mendingan ngurusin kerjaan papah.”
Mamah : “Astagfirullah,, papah ga boleh ngomong gitu!!”
Papah    : “Udah lah mah, ga usah ceramah deh berisiik!!! Papah mau istirahat dulu, jangan ganggu Papah!!”
Dewi      : “Papah kenapa sih? Kasar banget sama mamah? Papah ga pantes bersikap kaya gitu ke mamah.”
Alin        : “Iya pah,, mamah ngomong gitu juga buat kebaikan papah!”
Papah    : “Kalian diam! Kecil-kecil udah berani ngelawan orang tua!”
Dewi      : “Kita bukan ngelawan pah, kita cuma mau papah sadar.”
Papah    : “Diam! Sekarang kalian keluar dari kamar papah! Mah ajak mereka keluar”
Dewi      : “Ayah jahat”
Mamah : “Sudah-sudah nak, ayo kita keluar”

### ### ### ###

          Pada malam harinya sebelum tidur mamah ke kamar anak-anaknya.
Dewi      : “Mah papah kenapa sih ga pernah berubah?”
Alin        : “Iya mah, selalu begitu kalau kita ajak sholat?”
Mamah : “Mamah juga ga tau nak. Semenjak karir papahmu naik, dia lupa untuk sholat, dia lupa untuk ibadah, dia hanya sibuk kerja saja.”
Dewi      : “Mah bagaimana yah supaya papah bisa berubah???”
Mamah : “Mamah juga ga tau sayang, sekarang kita berdoa saja pada Allah. Semoga Allah membukakan pintu hati papah yang telah buta, dan agar papah bisa kembali ke jalan yang benar dan bisa menjadi imam di keluarga kita.”
Alin,Dewi: “Amiin.”
Mamah : “Dah sekarang kalian tidur, besok kan sekolah!”

### ### ### ###

          Seminggu kemudian......
          Alin dan Dewi sangat terkejut melihat rumahnya banyak polisi, serta rumahnya di sita dan di segel oleh Bank, serta barang-barang mewahnya juga di bawa dan di sita oleh Bank. Mereka pun segera berlari menuju rumah mereka dan melihat mamahnya duduk lesu sambil menangis.
Dewi      : “Mah rumah kita kenapa?”
Alin        : “Mah ko barang-barang kita di ambil sih??”
Mamah : “Semua harta kita di sita Bank nak!” (sambil menangis)
Dewi      : “Haaah??? Kok bisa mah? Kenapa mah?”
Alin        : “Mah kok diem aja sih? Jawab donk mah?”
Mamah : “Papah di tuduh korupsi nak! Papah telah di tuduh merugikan dan menggelapkan uang perusahaan, jadi semua barang-barang kita di sita untuk mengganti semua kerugian itu”
Alin         : “Terus papah sekarang dimana mah?”
Mamah  : “Di bawa polisi nak. Papah di tahan untuk diperiksa”
Dewi       : “Terus sekarang kita tinggal dimana mah?”
Mamah : “Mamah juga belum tau sayang, mau tinggal dimana. Kita tidak punya apa-apa sekarang”

### ### ### ###

          Dua hari kemudian mereka pun meniggalkan rumah mewahnya menuju tempat tinggal barunya.
Mamah : “Nah kita sudah sampai, ini tempat tinggal kita sekarang nak”
Dewi      : “Hah ini mah? Tempat kumuh kaya gini?”
Alin        : “Mamah ga salah?”
Mamah : “Ga, kita ga punya pilihan lain, uang mamah cuma bisa menyewa rumah ini saja”
Dewi      : “Tapi aku ga mau tinggal di sini mah, apa kata temen-temen aku, kalau mereka tahu aku sekarang tinggal di sini?”
Mamah : “Udah, ga usah banyak ngeluh, kita harus terima kenyataan, kita harus bersyukur dapat rumah kaya gini, daripada kita tinggal di jalanan. Mending sekarang kalian bantu mamah beres-beres”

       ### ### ### ###

          Sudah hampir 1 bulan mereka tinggal di tempat yang kumuh itu, mereka sudah mulai terbiasa, dan mereka tetap sabar dalam menghadapi cobaan tersebut. Mereka tetap giat dalam melaksanakan ibadah bahkan lebih giat dari sebelumnya. Di tempat tinggalnya yang baru sang mamah mendapat tetangga yang juga seorang guru ngaji. Dan mamah serta anak-anaknya sering mengaji di tempat itu. Terutama sang mamah, sang mamah sering sekali curhat pada guru itu.
Mamah : “Umi, saya ingin bertanya kepada umi, apakah boleh?”
Umi        : “Silahkan bu, Tanyakan saja tidak usah sungkan, mungkin saya bisa bantu”
Mamah : “Dulu suami saya lalai terhadap perintah Allah, dia tidak pernah sholat setiap di ajak sholat, dia selalu banyak alasan, dan lebih mementingkan pekerjaannya dan sekarang ia di penjara. Apakah ini azab dari Allah kepada keluarga kami?”
Umi        : “Mungkin bisa di bilang begitu, seorang yang lalai dalam menjalankan perintah Allah akan mendapatkan balasan, dan mungkin ini balasan untuk suami ibu. Dan merupakan cobaan untuk ibu dan anak-anak. Jadi sekarang ibu lebih baik sabar dan selalu beribadah kepada Allah, dan berdoa semoga cobaan ini cepat berlalu.”
Mamah : “Tapi umi, sampai berapa lama saya mengalami hal yang pahit seperti ini?”
Umi        : “Ibu bersabar saja, ada rahasia di balik rahasia, Allah tidak mungkin memberi cobaan di luar batas kemampuan umatnya!”
Mamah : “Iya umi. Saya akan coba untuk lebih sabar. Saya mungkin mampu mengatasi hal ini, tetapi bagaimana dengan anak-anak saya,?”
Umi        : “Mereka pun harus bersabar, anggaplah ini suatu pelajaran dan sebagai langkah untuk mendewasakan mereka. Mereka mungkin belum terbiasa dengan keadaan ini, mereka terlalu biasa dengan hidup mewah, tetapi lama-lama mereka juga akan terbiasa.”
Mamah : “Iya umi, saya mengerti, tapi saya tidak tega melihat mereka sedih terus seperti ini”
Umi        : “Sudahlah bu, tidak usah di pikirkan, di jalanin saja. Oh ya ibu, kalau saya boleh tahu, mengapa suami ibu masuk penjara?”
Mamah : “Suami saya di tuduh korupsi dan menggelapkan uang perusahaan umi, tetapi belum ada bukti yang jelas mengenai kasus suami saya.”
Umi        : “Oh begitu.. Oh ya, ibu sudah makan?”
Mamah : “Belum bu, saya tidak punya uang lagi untuk beli makanan!”
Umi        : “Oh ini saya ada makanan lebih, silahkan untuk ibu saja.”
Mamah : “Terimakasih umi, oh ya umi sudah jam 12, saya pamit pulang dulu. Anak-anak mungkin sudah di rumah. Terimakasih umi! Assalamualaikum wr.wb”
Umi        : “Walaikumsalam wr.wb”

### ### ### ###

          Sementara itu di penjara, papah sudah hampir sebulan berada di dalam penjara. Di penjara papah berada 1 sel dengan seorang yang masuk penjara karena mencuri yang bernama Tri.
Tri          : “Mengapa anda hanya diam saja? Dan mengapa anda melamun?”
Papah    : “Tidak apa-apa, saya hanya teringat dengan istri dan anak-anak saya, sudah 1 bulan saya di penjara tetapi anak-anak saya tidak pernah datang menjenguk saya, hanya istri saya saja yang sering ke sini.”
Tri          : “Kalau boleh saya tahu, mengapa anda masuk penjara? Dan siapa nama anda?”
Papah    : “Kenalkan nama saya Bagus. Saya difitnah, saya di tuduh korupsi dan menggelapkan uang perusahaan. Kalau anda sendiri mengapa bisa masuk ke sini padahal kalau saya lihat anda orang yang taat pada agama? Dan kalau tidak salah nama anda Tri?”
Tri          : “Hahahaha, saya seperti ini semenjak saya di penjara, saya dahulu adalah seorang pencuri, tetapi sejak saya masuk penjara, saya sadar akan kesalahan-kesalahan saya dan dosa-dosa saya di waktu dulu. Dan saya sangat menyesal pernah melakukan dosa-dosa tersebut. Sehingga saya bertobat. Yah anda benar sekali nama saya Tri”
Papah    : “Apakah anda dulu juga pernah meninggalkan sholat?”
Tri          : “Iya dulu saya sering lalai dan sering tidak menjalankan perintah Allah, tetapi sekarang, saya benar-benar menyesal telah melakukan hal itu.”
Papah    : “Saya ingin sekali bertaubat, tetapi, apakah Allah akan menerima tobat saya? Saya sangat malu kepada Allah”
Tri          : “Bertobatlah sebelum terlamabat, saya yakin jika anda benar-benar ingin tobat, Allah pasti akan menerimanya.”
Papah    : “Bisakah anda mengajari saya sholat??”
Tri          : “Apakah anda serius dengan keinginan anda? Jika anda benar-benar serius, dengan senang hati saya akan mengajarkan anda”
Papah    : “Iya, saya sangat serius, saya ingin bertaubat, saya ingin kembali ke jalan yang benar, dan yang paling saya inginkan adalah, saya ingin menjadi imam untuk keluarga saya”
           Ayah pun belajar sholat dengan Tri.

### ### ### ###

Mamah : “Nak jenguk papah yuk?”
Dewi      : “Ayo mah aku kangen banget sama papah”
Alin        : “Aku ga mau ikut”
Dewi      : “Ayo donk ka, kasihan papah di sana, kaka jangan egois donk”
Mamah : “Iya lin, ayooo,,,”
Alin        : “Iyaudah deh” (dingin)
          Saat mamah dan anak-anak menjenguk papah di penjara, Alin dan Dewi sangat terkejut saat melihat papahnya sedang sholat, mereka pun sangat bahagia dan terharu melihat papahnya sudah kembali mulai mau beribadah kepada Allah.
          Selesai sholat papah langsung menemui mereka.
Papah    : “Papah kangen sekali dengan kalian, bagaimana kabar kalian?”
Dewi,Alin : “Aku juga kangen sama papah. Kita baik-baik aja,, papah gimana?”
Papah    : “Papah juga baik-baik aja qo”
Papah    : “Mah, ade papah minta maaf yah sama kalian semua, karena kesalahan papah, kalian semua ikut menanggung akibatnya, kalian harus hidup sengsara. Papah janji akan mengembalikan keadaan kita seperti dulu lagii!”
Alin        : “Udah pah, ga usah ngomong gitu, kita kan keluarga, jadi, susah, senang bareng.”
Dewi      : “Iyah pah kita juga udah biasa qo hidup sederhana!”
Mamah : “Iya pah, papah pikirin kondisi papah aja di sini, masalah kasus papah, mamah lagi berusaha ngurusinnya kok”
Papah    : “Terimakasih yah, kalian emang keluarga yang paling sempurna untuk papah. Papah janji mulai sekarang akan berusaha untuk jadi imam yang baik untuk kalian”
Alin        : “Kita juga sayang papah”
Mamah : “Kita pulang dulu yah, mamah masih ada urusan untuk kasus papah. Assalamualaikum”
Papah    : “Walaikum salam”

### ### ### ###

          Hari demi hari telah berlalu, papah pun mulai berubah dan makin tekun mengerjakan sholatnya berubah menjadi orang yang lebih baik lagi, dan juga papah tidak pernah meninggalkan sholat lagi.

### ### ### ###

          Tiga bulan kemudian papah bebas dari penjara, karena terbukti tidak bersalah, dan orang yang sudah memfitnahnya kini telah tertangkap dan di masukkan ke penjara. Harta mereka pun telah kembali, mereka pun telah menjadi kaya  kembali, papah dan mamah pun sepakat untuk memberi kejutan untuk anak-anak mereka.
Mamah : “Nak ikut ibu yuk!”
Dewi      : “Kemana mah?”
Mamah : “Udah ikut ajah”
          Sang anak pun mengtikuti perintah ibunya, sang anakpun terkejut ketika ibunya membawanya ke rumah lamanya yang mewah.
Dewi      : “Mah kita ngapain ke rumah ini lagi? Ini kan bukan rumah kita lagi!”
Alin         : “Iya mah, udah lah, kita lupain aja rumah masa lalu kita”
Mamah : “Udah ayo masuk aja!”
 Di dalam rumah, Alin dan Dewi (saling berhadapan) : “Papaaahhh”
Papah    : “Selamat datang di rumah kembali”
Dewi      : “Ayah udah bebas? Kita bisa tinggal di sini lagi?”
Papah    : “Iya sayang papah udah terbukti tidak bersalah, jadi ayah di bebaskan dan harta kita tidak jadi di sita”
Alin        : “Ayah serius? Ini bukan mimpi kan?
Papah    : “Iya serius, kalian seneng ga?”
Alin dan Dewi : “Seneeeeeeenng!!!!!” (sambil berlari menuju kamar kesayangan mereka)
Papah    : “Mah,, papah seneng deh bisa liat anak-anak ceria lagi!”
Mamah : “Sama pah, mamah juga seneng keluarga kita bisa ngumpul lagi”
### ### ### ###
Papah    : “Mah, panggil anak-anak kita sholat Maghrib bareng”
Mamah : “Iya pah tunggu”
Alin        : “Ga usah mah, kita udah di sini qo, kita udah siap buat sholat berjamaah”
Dewi      : “Iya pah, mah, kita sekarang solat berjamaah kan?”
Papah     : “Iya donk, papah kan imamnya! Papah janji kalau papah di rumah, kita sekeluarga sholatnya harus berjamaah”
          Sejak saat itu hingga seterusnya ayah berubah menjadi orang yang sholeh dan tidak pernah meninggalkan sholat lagi. Ayah pun syudah menjadui imam yang baik untuk keluarganya. Dan keluarganya pun hidup rukun dan tentram. Dan Umi dan Tri menjadi guru mengaji yang tetap untuk keluarga mereka.




Dewi Asmarani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar