Yang saya hormati Bu Nyami,
Dan yang saya sayangi teman-teman
semuanya,
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menumpahkan rahmat dan
nikmat kepada kita semua, sehingga sampai saat ini kita bisa berkumpul bersama.
Pada kesempatan hari yang berbahagia
ini, kita bisa berkumpul bersama memperingati hari Lingkungan Hidup. Peringatan
ini bukan saja diperingati oleh kita di sini, tetapi juga diperingati oleh
masyarakat dunia. Hari ini para pakar lingkungan berkumpul membahas
dampak-dampak ekploitasi, polusi, pembangunan dan lain sebagainya, terhadap
lingkungan hidup di muka bumi ini. Mereka sangat peduli terhadap lingkungan
hidupnya. Akankah kita disini memperlakukan lingkungan dengan semena-mena? Sebagai contoh misalnya, terjadi bencana
seperti banjir, kebakaran hutan, atau krisis sumber daya, kita tidak segera
menanggulanginya. Hal ini menandakan tapi biasanya mencari kambing hitamnya
terlebih dahulu baru kemudian menanggulangi. Hal ini menandakan bahwa pola
pikir kita sudah terbalik.
Teman-teman sekalian
Dalam upaya memanfaatkan sumber daya
alam hendaknya kita juga memperhatikan dampak lingkungan sebagai akibat dari
pemanfaatan sumber daya alam tadi. Memang di satu sisi kebutuhan hidup manusia
sudah semakin mendesak dan harus segera di penuhi, namun di lain pihak
kerusakan lingkungan semakin bertambah parah akibat eksploitasi yang tak terkendali.
Sangat di sayangkan apabila dalam dua atau tiga generasi mendatang sebagian
wilayah Indonesia berubah
menjadi padang
ilalang. Kuningnya padi dan kicauan burung tidak lagi terlihat dan terdengar
berubah fungsi menjadi gedung-gedung kantor, apartemen, pusat perbelanjaan,
perumahan dan sebagainya. Sebab pembangunan fisik yang tak terkendali dapat
merusak habitat makhluk hidup lainnya dan memutus mata rantai dari suatu
ekosistem, bila lingkungan telah rusak
maka kita sendiri yang akan menanggung akibatnya nanti.
Oleh karena itulah, mulailah dari
sekarang ini untuk menjaga dan merawat serta melestarikan sumber daya alam agar
tidak di manfaatkan untuk kepentingan semata tanpa memperdulikan dampak
lingkungan yang ditimbulkan. Sebab setiap makhluk hidup mempunyai hak hidup
yang sama di mata Sang Pencipta. Memang manusia lebih berkuasa atas tanaman dan
hewan, tapi hendaknya manusia tidak merampas hak hidup dari hewan atau tanaman
hanya untuk kesenangan atau keuntungan semata.
Untuk itu, teman-teman sekalian, sudah
saatnya kita berpikir tentang bagaimana menyelamatkan dan melestarikan
lingkungan hidup kita ini yang sudah terlanjur rusak. Dengan demikian anak cucu
kita tidak menanggung beban terlalu berat akibat keserakahan kita saat ini!!!
Demikian pidato saya kali ini, yang dapat
saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan hidup yang lebih parah lagi. Mohon maaf jika ada kata-kata
saya yang kurang berkenan di hati teman-teman semua.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Dewi Asmarani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar